Kalangan atau pasar Tradisonal khas Sumsel





Latar Belakang
Setiap masyarakat pasti membutuhkan wadah dalam mendapatkan bahan-bahan kebutuhan pokok serta membutuhkan tempat untuk memasarkan bahan-bahan pokok tersebut. Maka dari itu suatu wadah tersebut sering disebut dengan pasar dan di sebagian daerah terpencil menybutnya kalangan. Dari hal inilah maka sistem perekonomian manusia mengalami perkembangan yang pesat dari semula melalui sistem barter dan berubah menjadi sistem jual beli menggunakan uang. Dari sebagian kecil masayarakat tentu tidak asing lagi dengan yang pasar Tradisional namun sangat asing bila mendengar kalangan. Sistem ekonomi kalangan banyak di kenal di daerah-daerah terpencil yang jangkauannya sanagt jauh dari pasar modern. Maka dari itu saya selaku penulis ingin menulisakan pengertian-pengertia kalangan serta jenis-jenis kalangan dan bagaimana bentuk kalangan tersebut.

A.     Pengertian Kalangan
Kalangan dalam artian luas merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar/kalangan. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pada umumnya istilah kalangan sering terdengar di wilayah pedesaan. Mereka menyebut pasar itu dengan sebutan kalangan. Nah, disini terdapat perbedaan antara pasar dengan kalangan.
1)      Pasar pada umumnya di jumpai di kota-kota yang sudah maju, misalkan di kota kecamatan, kota kabupaten dan sebagainya. Disini juga pasar biasanya menjual barang-banrang yang beraneka ragam tidak hanya dari kebuthan pokok namun kebutuhan lainnya juga tersedia di pasar.
2)      Sedangkan Kalangan sering dijumpai di wilayah yang ruang lingkupnya lebih kecil dari pasar yaitu di pedesaan. Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara pasar dengan kalangan. Perbedaanya hanya terletak di waktu, jenis jualan, serta ruang lingkup pembeli nya saja yang berbeda.


B.     Latar Belakang terbentuknya kalangan
Terbentuknya kalangan karena adanya kesepakatan antara penjual dan penduduk desa. Misalkan di desa saya yaitu Desa Beringin Dalam, kalangan biasanya dilakukan pada hari Selasa. Jadi terjadinya proses jual-beli antara pedagang dan pembeli hanya bisa dilakukan pada hari Selasa. Kesepakatan ini juga berlaku di desa-desa lain, pertanyaan dibenak kita mengapa hal ini bisa terjadi?. Jawabanya pastilah karena faktor keadaan ekonomi atau hasil dari panen warga sekitar. Jadi kesepakatan terjadinya kalangan tersebut di pengaruhi oleh hasil panen warga desa tersebut. Di Desa Beringin Dalam mayoritas penduduk adalah petani karet. Hasil panen karet biasanya di panen satu minggu sekali. Biasanya panen karet dilakukan pada hari senin, nah maka dari sinialah Kalangan dilakukan pada hari selasa karena pada hari senin warga desa Beringin dalam sudah ‘’betimbang karet’’ istilah di sana dan otomatis menerima uang pada hari senin dan membelanjakanya pada hari selasa.
Dalam sebuah kalangan biasanya pembeli yaitu warga desa melakukan pembelian dengan cangkupan kebutuhan seminggu kedepan, artinya dalam sekali kalangan pemebeli, melakuakan pembelian bahan-bahan pokok untuk cangkupan satu minggu kedepan. Ini sangat berbeda dengan pembeli di pasar yang hanya membeli kebuhtuhan pokok hanya cangkupan satu atau dua hari saja.

C.     Jenis-jenis kalangan
Ada beberapa jenis kalangan yang saya ketahui diantaranya kalangan kebutuhan pokok dan kalangan hasil pertanian :

1.      Kalangan kebutuhan pokok

Kalangan kebutuhan pokok merupakan kalangan yang di dalamnya menjual barang-barang kebutuhan pokok saja barang-barang tersebut berupa sembako dan sebagainya. Dalam kalangan kebutuhan pokok pembeli dan penjual sering terjadi transaksi yang menimbulkan kredit atau hutang-piutang. Hal ini lazim terjadi karena biasanya antara penjual dan pembeli sudah mengenal satu sama lain atau boleh dikatakan sudah menjadi langganan tetap sehingga pembeli bebas untuk membeli dengan cara cash atau pun kredit/utang. Harga bahan pokok dikalangan kebutuhan pokok biasanya cenderung tinggi dari harga di pasar-pasar. Hal ini terjadi karena faktor lokasi yang biasanya jauh dari jangkauan. Sehingga membuat penjual menaikan harga bahan pokok relatif lebih tinggi dari pasar.


Contoh kalangan Kebutuhan pokok
Suasana kalangan yang kotor

2.      Kalanagan hasil pertanian
Maksudnya kalangan hasil panen dimana disini barang-barang yand di jual adalahhasil panen. Saya ambil contoh di desa Beringin Dalam kalangan hasil pertanian barang yang di perjual belikan yaitu hasil pertanian karet berupa balam/karet. Proses jual beli ini dilakukan oleh petani dengan tokeh atau bos karet. Kesepakatan harga biasanya melihat dari kondisi karet/balam tersebut. Misalkan karet/balam satu minggu artinya usia karet tersebut satu minggu setelah panennya biasanya harganya akan tinggi, sebaliknya jika karet/balam tiga hari atau usia panennya tiga hari maka harganya akan relatif akan murah. Hal ini terjadi karena persentase kilo karet/balem tersebut. Selain kondisi tersebut haraga karet juga di pengaruhi oleh haraga pabrik penjualan. Jika harga pabrik mencapai 10000/kg maka cangkupatn harga karet di kalangan hasil pertania berkisaran 7000-8500/kg-nya.

Contoh kalanagan Hasil pertanian

-Pasar Karet


D.     Ciri Khas Kalangan
Ciri khas kalangan desa beringin dalam yaitu
1.      Pelaksanaan kalangannya yaitu pada hari selasa
2.      Proses transaksi jual-belinya yang masih menggunakan sistem pelanggan tetap, yang mana dari pelanggan tetap ini pembeli bebas membeli barang secara cash atau pun kredit.
3.      Waktu terjadinya kalangan dimulai jam 11.00 pada puncak pengunjung ramei pada jam 13.00-15.00 dan kalanagan selesai pada sore harinya.



Penutup
Kesimpulan yang dapat saya tarik dari pembahasan kalangan di atas ialah bahwa kalangan adalah sebuah pasar tradisional yang biasanya dilakuakn di pedesaan dengan kesepakatan waktu, jenis barang jualan serta ruan lingkup pembelinya. Perbedaan kalangan dengan pasar hanya terletak di waktu, jenis jualan, serta ruang lingkup pembeli nya saja yang berbeda.
Dalam sebuah kalangan terdapa dua jenis kalangan yaitu kalang kebutuhan bahan pokok dan kalangan hasil pertanian. Di kedua jenis kalangan tersebut perbedaanya terletak pada jenis barang yang di perjual belikan saja.

Comments

Popular posts from this blog

Etika dalam Menggunakan Media (ICT)