Etika Dalam Pengunaan ITC (TIK) Dalam Pembelajaran



1.1  Latar Belakang
Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat. TIK dalam kontek yang lebih luas ,merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi. komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, penrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
Dengan mengetahui pengertian etika dan moral, kita diharapkan dapat menerapkannya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal :
1.      Apa pengertian Etika dalam penggunaan TIK? 
2.      Bagaimana Etika dalam penggunaan TIK? 
3.      Bagaimana Etika Model Penggunaan ICT(Information and Communication Technologies) dalam pendidikan/pembelajaran?

1.3  Tujuan Penulisan
Berdasarkan Latar Belakang serta Rumusan Masalah diatas kami selaku penulis ingin menginformasikan pentingnya sebuah etika dalam pengunaan sebuah produk Tehnologi Informasi dalam proses Pembelajaran. Selain itu juga penulis ingin mengungkapkan :
1.      Apa pengertian Etika dalam penggunaan TIK? 
2.      Bagaimana Etika dalam penggunaan TIK? 
3.      Bagaimana Etika Model Penggunaan ICT(Information and Communication Technologies) dalam pendidikan/pembelajaran?




PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika dan ICT
Etika diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan". Etika ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia. Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak. (Jones, 1994)
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai: Ethos (Yunani), yang artinya kebiasaan atau tingkah laku kemudian Ethis (Inggris), tingkahlaku/prilaku manusia yang baik atau tindakan yang harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya. Sedangkan dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa etika adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting untuk dicapai oleh setiap manusia sebagai anggota masyarakat.

a. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai istilah TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu yang mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau internet.
Di lingkungan pendidikan atau pembelajaran, apabila ada topik pembicaraan mengenai TIK, ternyata masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsung mengarah atau terpusat pada komputer atau internet. Pemahaman yang demikian ini mengakibatkan bervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Ada sebagian guru yang secara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian pendapat ini disertai dengan sejumlah argumentasi pembenaran terhadap pendapat atau sikap mereka. Tetapi ada juga sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru sudah mulai memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran.

2.2 Etika dalam Model Penggunaan ICT(Information and Communication Technologies) dalam pendidikan/pembelajaran TIK.
a. Etika dalam Pengunaan Pembelajaran TIK
Pengertian etika dalam penggunaan TIK bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat. TIK dalam kontek yang lebih luas, merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin (computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu bentuk informasi.
Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan angka yang berasaskan mikro elektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses. Untuk menerapkan etika TIK di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di dalam TIK diantaranya adalah :
1.      Tujuan teknologi informasi : memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkarya jika tanpa menggunakan teknologi informasi dan aktivitasnya.
2.      Prinsip High–tech–high–touch : jangan memiliki ketergantungan terhadap teknologi tercanggih tetapi lebih penting adalah meninggkatkan kemampuan aspek “high touch “ yaitu“manusia”.
3.      Sesuaikan tenologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi dapat mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi informasi.
b. Etika TIK dalam pendidikan
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaaan TIK karena dalam dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK sesudah dunia bisnis dan hiburan.
1.      Dunia pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral
Isu pokok etika dan moral dalam dunia pendidikan dititik beratkan karena fungsi dan tujuan pendidikan adalah untuk mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang begitu esat memerlukan sentuhan etika dan moral karena penyalahguanaan teknologi informasi akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan lebih besar dibandingkan kerugian materi. Dunia pendidikan harus member contoh yang baik dalam mendidik dan mensosialisasikan penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta menghormati HAK.
Dalam menghadapi akses informasi tantangn yang dihadapi dunia pendidikan perlu pandai menyaring (memfilter) agar mampu menjamin dan memdapatkan informasi yan berkualitas. Ada sebuah pemikiran bahwa sebuah penanggulangan dalam isu ini bahwa dunia pendidikan harus mengemas suatu etika dan moral dalam pembelajaran atau mata kuliah TIK. Bagaimana kurikulum dikembangkan agar pelajar atau mahasiswa dapat menyadari bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika danmoral sehingga tidak terjadi penyalahgunaan TIK.
2.      Sumber daya manusia
Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas berestetika professional dan malmiliki kemampuan yang handal dalam era informasi ini. Dalam bebebrapa seminar, kreteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran dalam merekayasa software: membangun menggunakan , menilai dan melaksanakan sisitem informasi atau dengan kata l.ain harusmemiliki kemapuan Hard Skill (penguasaan bahasa pemrograman penguasaan data bes/DBMS atau midlware dan pengetahuan jaringan) dan softskill (kepemimpinan atau, garis komunikasi metodologi pengembangan sisten dan kerjasama team).Isu ketiga: Desain dan konten. Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah. Desain dan konten dapat mempengaruhi pandangan kita dalam berbagai aktifitas. Oleh karena itu, desain dan konten informasi harus benar-benar diperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lainnya.
(sumber : http://sahlanpermana.blogspot.com/2010/06/etika-dalam-penggunaan-tik.html
www.google.co.id diakses jam 21.00 WIB minggu 02-02-2014)

2.3  Etika Model Penggunaan ICT(Information and Communication Technologies) dalam pendidikan/pembelajaran
Pendidikan memiliki dimensi yang luas,ICT dalam pendidikan artinya pemanfaatan ICT itu sendiri dalam kegiatan pendidikan ditinjau dari sisi program ang harus didesain dan bagaimana desain itu dimplementasikan.
ICT akan memberikan berbagai manfaat terhadap pendidikan jika ICT itu dirancang serta digunakan secara baik bagi kegiatan pendidikan.Menurut pernyataan OECD(on line) dan Ellis et al pada intinya menjelaskan bahwa ICT memiliki kebaikan dan bisa dimanfaatkan bagi pendidikan.Namun demikian ICT sendiri tidak akan memberikan dampak yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran biasa jika penggunaan ICT tersebut tidak di desain secara baik.
Terdapat beberapa pandangan mengenai model pemanfaatan ICT (TIK)dalam pendidikan,diantaranya yaitu :
·         Abdulhak,mengklasifikasikan pemanfaatan ICT dalam 3 jenis,yaitu:
1.      ICT sebagai media(alat bantu) pendidikan.maksudnya hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian-uraian yang disampaikan guru.
2.      ICT sebagai sumber.Maksudnya ICT sebagai sumber informasi,dalam penggunaannya siswa mencaari informasi melalui ICT(TIK) berdasarkan bimbingan guru.
3.      ICT sebagai sistem pembelajaran.Maksdunya ICT dirancang sebagai suatu sistem pembelajaran yang terintegrasi.Fungsi media,sumber juga sistem ataupun prosedur pembelajaran tertentu tercakup.
(sumber : Rusman,2009.Hal 214-215)
Dari ketiga jenis pemanfaatan ICT tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan.Tidak ada suatu keharusan tentang model pemanfaatan mana yang harus diikuti.Bahkan jika dilihat secara konvensional lebih efisien untuk bagian tertentu sehingga model pembelajaran konvensional lebih baik digunakan tidaklah perlu memaksakan penggunaan ICT.Namun ketika kebijakan menentukan untuk mengoptimalkan penggunaan ICT dalam proses pendidikan,maka agar penerapan ICT dalam pendidikan dapat optimal diperlukan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan berbasis ICT secara baik.
·         Lowther mengemukakan lima level penggunaan teknologi www dalam pendidikan.Terdapat lima tingkatan penggunaan web dalam pendidikan yaitu :
1.      Level 0 (No web use/tidak menggunakan web) yaitu tidak menggunakan web sama sekali.
2.      Level 1 (Informational/informasi) yaitu menyediakan informasi yang relatif stabil kepada siswa,isi informasi terdiri atas silabus,jadwal pelajaran/kuliah dan juga kontak informasi.Informasi jenis ini mudah dibuat oleh instruktur ataupun asiten,hanya sedikit memerlukan pemeliharaan harian dan hanya mengambil sedikit ruang.
3.      Level 2 (Supplemental/tambahan) yaitu menyediakan informasi isi mata pelajaran kepada siswa.Isinya meliputi catatan kuliah.Contoh penyajiannya dalam power point yang disimpan dalam dokumen HTML dan ditempatkan di web untuk direview ulang oleh siswa.
4.      Level 3 (Essential/penting) yaitu siswa tidak bisa menjadi anggota kelas yang aktif jika tidak mengakses pelajaran di web secara teratur.Pada level ini siswa memperoleh hampir seluruh informasi pelajaran dari web.
5.      Level 4 (Communal/umum) yaitu pada level ini diadakan pertemuan tatap muka dan online.Informasi isi pelajaran mungkin disajikan secara online ataupun dikelas secara langsung.Idealnya siswa bisa mencari dan menemukan banyak isi pelajaran secara mandiri.
6.      Level 5 (Immerse/membenamkan,menutup) yaitu seluruh isi pelajaran dan iteraksi belajar terjadi secara online.Cara ini tidak sama dengan ide belajar jarak jauh biasa.Akan tetapi level ini harus dipandang sebagai cara yang sangat canggih.

·         Bonk dalam menguraikan integrasi web ke dalam pendidikan lebih rinci yaitu kedalam 10 model dalam artikelnya yang berjudul A Ten Level Web Integration yaitu :

1.      Marketing/sillabi via the web yaitu pengelola pembelajaran seperti dosen memperkenalkan mata kuliah dan tujuan dari pembelajaran serta ikhtisar perkuliahan melalui web.
2.      Student’s exploration of web resources yaitu para guru menggunakan web untuk memperoleh sumber dan produk serta bahan-bahan perkuliahan dan pengembagan guru melalui web.
3.      Student generated resources published on the web yaitu produk dan bahan yang diperoleh dari web selanjutnya dikembangkan untuk disajikan dalam perkuliahan/pembelajaran untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilannya.
4.      Courses resources on the web  yaitu dosen mengemas bahan pelajaran melalui web dan pembelajaran menggunakan Blended e learning lainnya.
5.      Re-puprpose web resources yaitu dosen mengambil satu mata kuliah yang disajikan secara lengap melalui internet sebagai model Blended e learning yang dikembangkan.Termasuk perkuliahan menggunakan web.
6.      Substantive and graded web activities yaitu peran guru sebagai peserta didik ditunutu untuk lebih banyak menggunakan web untuk perkuliahan dan pengembangan pembelajarannya,misal:menampilkan hasil karya tulis melalui web,melalukan diskusi grup di web untuk memenuhi persyaratan mata kuliah.
7.      Courses activities extending beyond class yaitu guru diwajibkan untuk melakukan kegiatan diskusi dengan pihak lain di luar.Baik guru lain,para pakar praktisi dan sebagainya.
8.      Web as alternative delivery system for resident student  yaitu web digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi dan upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi hubungannya dengan profesi guru,dan web dijadikan sebagai sarana penyebaran informasi untuk khalayak luas khususnya tentang pendidikan.
9.      Entire courses on the web for student located anywhere yaitu program pendidikan yang ditawarkan melalui web digunakan oleh berbagai kalangan guru diseluruh dunia dengan menjadikannya sarana pembelajaran khususnya bagi pendidikan guru.
10.  Courses fits within longer programmatic web initiative yaitu para pengembangan pendidikan guru,baik pemerintah maupun swasta,mengembangkan program pendidikan guru secara utuh melalui ICT dan menawarkan secara luas kepada semua orang diseluruh negara.
   Dari deskripsi penggunaan web,bisa disimpulkan begitu luasnya alternatif penggunaan ICT(TIK) dalam pendidikan.Penggunaan model web mana yang akan diterapkan harus disesuiakan dengan karakteristik juga kemampuan lembaga pendidikan itu sendiri serta kemampuan guru bersangkutan.
(sumber : Rusman,2009.Hal 216-219)























PENUTUP
3.1                    Kesimpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau dalam ICT adalah salah satu sarana yang dapat memudahkan dalam pencarian informasi serta memudahkan pula dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam penggunaannya tetap harus memperhatikan beberapa etika, karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode etik tertentu.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran:
1.       Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat.
2.       Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.
3.       Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem. Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem.
4.       Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun.
5.       Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.
6.       Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung.












DAFTAR PUSTAKA

·         Agus Budiono dkk, 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi.  Jakarta: PT Dian Rakyat
·         Hartono, Jogiyanto. Pengenalan Komputer. Yogyakarta : ANDI.
·         Rusman.2009.Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran,Pedoman Bagi Guru
·         Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa . 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Comments

Popular posts from this blog

Etika dalam Menggunakan Media (ICT)

Kalangan atau pasar Tradisonal khas Sumsel