Entahlah....



Ketika malam manusia membutuhkan tidur, bukan berarti tidur itu penting. Namun terkadang manusia bingun kita membedakan mana yang penting dan mana yang tidak. Namun itulah manusia penuh dengan kebingunan yang nyata. Bahkan hal-hal yang sepele pun bisa menjadi bahan perdebatan yang tidak karuan arahnya sampai-sampai ada yang saling membeci akibat  perdebatan yang tak berujung. Artinya selama manusia memilih untuk menjadi yang “ter-baik” dalam arti kata yang unggul maka perdebatan akan terus ada sepanjang hidup manusia. Kembali lagi pada kebutuhan tidur ada survey mengatakan bahwa manusia tidak tidur lebih dari 12 hari maka manusia akan mati mendadak? Wahh mengrikan bukan, yaiyalah bakalan mati tuhh mata melotot sampai 12 hari berrati dalam perhitungan kerja tubuh berkerja selama 12 hari tanpa istirahat. Mana tubuh bisa bekerja sampai 12 hari tanpa waktu istirahat dalam arti tidur. Jika tubuh diibaratkan mesin (jangan sampai betulan) maka tubuh kira-kira sama dengan mesin penghidup listrik alias PLN he..he..he iya enggak.
Manusia mahluk ciptaka tuhan yang paling sempurna dilihat dari segi tmapilan dan kemampuan dalam hal berpikir. Jika hewan memiliki insting atau naluri maka manusia memiliki akal untuk berpikir. Perbedaan nya kalua insting digunakan pada hewan untuk keperluan hidupnya misal berburu dan meramu (eits kenapa lari pada sejarah kehidupan manusia zaman purba) namun akal digunakan manusia tidak hanya untuk hidup dalam arti mencari makan dengan cara yng manusiawi namun akal juga digunakan manusia untuk melindungi, menjaga, serta melestarikan lingkungan sekitar tempat ia hidup. Analoginya jika insting digunakan ibarat pistol maka gunanya hanya pada untuk membunuh. Namun pada akal dianalogikan  ibarat pistol juga namun dengan fungsi yang lebih bisa untuk melindungi, menjaga (eh apa bedanaya haha) terus ya banyak lagi lah.
Nah jika manusia adalah mahluk yang sempurna karena memiliki akal tentu manusia bisa berpikir bagaimana cara menjalankan hidup yang sesungguhnya artinya hidup yang benar. Kembali lagi pada permasalahan pertama manusia membutuhkan tidur jika manusia tidak tidur lebih dari 12 jam makan manusia bisa mati. Namun jika di kaitan  degan manusia memiliki akal bisa saja manusia tidak akan mati. Iya tidak. Logikanya gini manusia tidak tidur selama 12 hari dengan hanya melakukan perkerjaan missal mendesain sebuah program di depan computer dan hanya focus pada computer tidak makan tidak, tidak mandi dan sebagainya enggak usah tidak tidur 12 hari, 3 hari saja udah koid tuu he.hhhhh. namun jika manusia menggunakan akalnya dalam masa 12 hari tidak tidur tapi kegiatan seperti makan, mandi, olahraga, dan istirah tidak sampai tidur saya yakin manusia tidak bakal mati dah percayalah, pengen coba?.
Yup kita tinggalkan permasalahhan manusia butuh tidur dan sebagainya. Kembali ke bahasan yang sediki agak serius. Ini penulis mau menceritakan kehidupan penulis sehari-hari semoga saja bisa memberi inspirasi bagi pembaca sekalian amin. Baiklah perkenalkan nama saya kami-sama lahir pada 29 februari 1995 kurang lebih 21 tahun yang lalu sekarang sudah masuk pada awal tahun 2016 ya sebentar lagi ulang tahun saya nih, hehehe. Gini ya kehidupan saya sama dengan kebanyakan orang-orang, oiya sehari-hari saya dipanggil teman kama singkatan nama saya. Nah tadi saya bilang kalo kehidupan saya itu sama halnya dengan kebanyakan orang, namun beberapa hari belakangan ini saya menelusuri sejarah hidup saya (heheh) dari awal mulai saya sekolah dasar sampe perguruan tinggi sekarang ini. Btw saya sekarang sedang menjalani fase perkuliahan dan  sudah masuk pada tingkat akhir alias sudah semester DELAPAN tuh saya tulis pake huruf capital agar para pembaca bisa paham bagaimana perasaan saya saat ini.
Oke saya akan menceritakan kehidupan saya khususnya pada masa sekolah dari SD sampe ke PT saat ini. Kira-kira 10 tahun yang lalu awal saya berada di sekolah dasar namun sudah kelas lima, kenapa saya langsung pada kelas lima, karena pada saat saya naik kelas lima yaitu pada tahun 2005 saya dipindahkan orantua saya sekolah dari kampong halaman saya sejak lahir berpindah ke kota yang entah bagaimana saya belum pernah kesana sebelumnya. Kota tujuan saya pindah saat itu ialah Palembang kota yang katanya terkenal dengan sebutan kota pempek dan memang benar kota Palembang adalah sebuah kota surganya bagi makanan yang bernama pempek. Lupakan masalah pempek kembali pada cerita awal saya. Pada saat kelas 5 SD saya pindah ke salah satu sekolah negeri yang ada di Palembang tepatnya kota kertapati, dilihat dari namanya kertapati menurut saya kota yang penuh dengan sejarah dan kota aman dan tentram. Namun pemikiran saya saat itu hancur seketika ketika saya tinggal dikota tersebut. Baru 3 hari saya tinggal saya sudah mendengar desas-desus kota tersebut aka nada tawuran dengan kota lainnya yaitu lemabang salah satu kota rval dari kertapati. Sebelum saya membahas hal tersebut saya mau menyelesaikan dulu proses bagaimana jalanya proses perpindahan saya. Kebutalan pada saat itu ada kerabat dari ibu saya yang tinggal di kota kertapati tersebut sehingga saya dititipkan oleh orangtua saya pada kerabat saya tersebut istilahnya saya ngekost di rumah saudara saya tersebut. Di rumah tersebut terdapat 6 orang pehuni dua orang adalah wak saya dan 4 orang lainya yang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki yaitu anak dari wak saya dan taklain dan tak bukan adalah saudara saya.

Comments

Popular posts from this blog

Etika dalam Menggunakan Media (ICT)

Kalangan atau pasar Tradisonal khas Sumsel