Fakta Unik: Perang, Bencana Kemanusiaan
Clausewitz, bapak ilmu perang
modern, mengatakan perang adalah kelanjutan lain dari politik. Dengan kata lain
perang hanyalah salah satu strategi politik suatu pihak atau negara. Namun yang
tidak pernah bisa kita bayangkan adalah dampak yang ditimbulkan dari perang itu
sendiri. Ibarat pepatah, kalah jadi abu, menang jadi arang. Tidak ada
kemenangan yang hakiki dalam suatu peperangan. Dalam sejarah juga mencatat
manusia memang tidak pernah belajar dari kehancuran peradaban yang diakibatkan
oleh mereka sendiri.
Bagaimanapun perang bukanlah
suatu solusi yang tepat dalam menyelesaikan suatu masalah. Namun perang tidak
bisa dihindari apabila salah satu pihak mengancam jiwa dan kedaulatan wilayah
pihak lain. Dan seringkali perang dimulai dari hal-hal yang sifatnya sepele.
Nafsu memiliki, keserakahan, gila kekuasaan, hingga nafsu berekspasi lebih
sering mendominasi daripada hanya sekedar membela diri. Fakta-fakta berikut ini
mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa atas nama apapun,
peperangan tetaplah merupakan bencana kemanusiaan yang paling mengerikan di
muka bumi ini:
1. Perang
Vietnam (1957 - 1975)
merupakan aib bagi bangsa Amerika Serikat. Mengapa tidak, perang ini
telah membuat Amerika Serikat babak belur, baik luar maupun dalam. Di medan
perang, tentara AS yang sangat perkasa di Perang Dunia ke-2 benar-benar dibuat
tak berdaya oleh keuletan tentara Vietnam Utara (NVA) dan milisi yang biasa
disebut Vietcong (VC). Meski tentara AS telah mengembangkan persenjataan yang
sangat canggih (penggunaan rudal air-to-air adalah yang pertama kali di dunia
digunakan dalam suatu peperangan), tetap aja mereka tak berdaya menghadapi
taktik gerilya yang diterapkan NVA dan VC. Gara-gara taktik gerilya itu, AS
harus mengeluarkan dana perang yang sangat besar untuk mendukung tentara AS di
Vietnam. Dan itu menimbulkan protes keras di dalam negeri sendiri. Gelombang
protes silih berganti menuntut pemerintah menarik pasukan AS dari Vietnam.
Perang yang berlangsung selama 18 tahun yang merupakan perang terlama yang
pernah dialami oleh AS. Dan tahukah Anda, Ho Chi Minh, Pemimpin Besar Vietnam
Utara ternyata belajar menggunakan taktik gerilya dari bukunya Abdul Haris
Nasution yang fenomenal, Strategy of Guerrilla Warfare. Selain diterjemahkan ke
berbagai bahasa asing, karya ini menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah
negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point, Amerika Serikat.
2. Perang
Jawa atau lebih dikenal dengan Perang Diponegoro (1825-1830)
ternyata dipicu oleh hal yang sederhana, yaitu
penancapan tonggak-tonggak pembuatan jalan rel kereta api. Pada masa itu,
Belanda tengah giat-giatnya membangun rel kereta api yang melewati daerah
Tegalrejo di Jawa Tengah. Rupanya di salah satu sektor, Belanda tepat melintasi
makam dari leluhur Pangeran Diponegoro. Hal inilah yang membuat Pangeran
Diponegoro marah luar biasa, dan memutuskan untuk mengangkat senjata melawan
Belanda. Namun penyebab perang tersebut sebenarnya merupakan akumulasi semua
permasalahan yang ada, seperti pajak yang tinggi, campur tangan Belanda dalam
urusan istana Yogya, hingga permasalahan ketidakpuasan di kalangan istana itu
sendiri.
3. Sampai
sekarang tidak ada yang tahu pasti kapan terjadinya Perang di Kurukshetra.
Pertempuran tersebut tidak diketahui dengan
pasti kapan terjadinya, sehingga kadang-kadang disebut terjadi pada "Era
Mitologi". Beberapa peninggalan puing-puing di Kurukshetra (seperti
misalnya benteng) diduga sebagai bukti arkeologinya.Para sarjana berusaha
mencari tahu pada tahun berapa sebenarnya perang di Kurukshetra terjadi. Mereka
menggunakan catatan dalam Mahabharata, memperhitungkan posisi benda langit,
menggunakan sistem kalender, bahkan sampai melakukan analisa radiokarbon. Ada
yang memperkirakan perang besar itu terjadi pada tahun 900 SM. Pertempuran Sepuluh Raja, pertempuran antara
Raja Bharata bernama Sudas dan perserikatan sepuluh suku yang muncul dalam
Rgveda, dipercaya sebagai asal mula mitologi perang di Kurukshetra terjadi.
Beberapa arkeolog India mencoba mencari tahu kapan sebenarnya perang di
Kurukshetra terjadi, seperti penelitian belanga yang ditemukan di Ganges. Penelitian
radiokarbon menunjukkan artifak tersebut berasal dari periode 800 - 350
SM.
4. Dalam
lintasan sejarah, selain perang Salib (the crusade),
mungkin belum ada tragedi yang begitu dahsyat
dampak jangka panjangnya bagi peradaban dunia. Perang ini telah melibatkan
seluruh kekuatan Barat-dalam hal ini Kristen- melawan Imperium dinasti
Abbasiyah- dalam kaitannya dengan Islam. Perang ini terjadi dari tahun 1099
sampai 1291 M sehingga merupakan perang terbesar dan terlama sepanjang masa.
Dampaknya pun sangat luar biasa hingga kini. Peristiwa runtuhnya gedung WTC
(11/8) adalah bukti jejak-jejak dampak dari perang salib tersebut. Padahal
perang tersebut lebih banyak mengarah pada unsur politisnya daripada unsur
keyakinan. Agama akhirnya dijadikan alat pembenaran demi melegalisasi perang
Comments
Post a Comment