Etika dalam Menggunakan Media (ICT)
2.1 Pengertian Etika dan
ICT
Etika
diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam
hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan
didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan". Etika ialah
suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah
disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia. Etika
merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik
atau tidak. (Jones, 1994)
Menurut
bahasa, Etik diartikan sebagai: Ethos (Yunani), yang artinya kebiasaan atau
tingkah laku kemudian Ethis (Inggris), tingkahlaku/prilaku manusia yang baik
atau tindakan yang harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Sedangkan dalam konteks lain secara luas dinyatakan bahwa etika adalah aplikasi
dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal
ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar dan konsep yang membimbing makhluk
hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.
Nilai adalah
sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting
untuk dicapai oleh setiap manusia sebagai anggota masyarakat.
a. Pengertian Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK)
Istilah teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) sudah sering digunakan di dalam kehidupan
sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Sekalipun sudah sering
digunakan, namun tampaknya masih terjadi pemahaman yang berbeda mengenai
istilah TIK. Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan pemahamannya, yaitu
yang mengidentikkan TIK itu dengan komputer atau internet saja. Akibatnya,
setiap ada pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam pemikiran
yang bersangkutan adalah komputer atau internet.
Di lingkungan
pendidikan atau pembelajaran, apabila ada topik pembicaraan mengenai TIK,
ternyata masih ada sebagian guru yang pemahamannya langsung mengarah atau
terpusat pada komputer atau internet. Pemahaman yang demikian ini mengakibatkan
bervariasinya sikap para guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Ada
sebagian guru yang secara spontan mengemukakan bahwa belum saatnya dilakukan
pemanfaatan TIK dalam kegiatan pembelajaran. Penyampaian pendapat ini disertai
dengan sejumlah argumentasi pembenaran terhadap pendapat atau sikap mereka.
Tetapi ada juga sebagian guru yang mengatakan bahwa pada dasarnya sebagian guru
sudah mulai memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran.
2.2 Etika dalam Model Penggunaan ICT(Information and
Communication Technologies) dalam pendidikan/pembelajaran TIK.
a. Etika dalam Pengunaan Pembelajaran TIK
Pengertian
etika dalam penggunaan TIK bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar salah tentang hak
dan kewajiban yang di anut oleh suatu golongan atau masyarakat. TIK dalam
kontek yang lebih luas, merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin
(computer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap
(mengumpulkan), meyimpam, memanipulasi, menghantarkan dan menampilkan suatu
bentuk informasi.
Komputer yang
mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peranan penting dalam
pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar,
teks dan angka yang berasaskan mikro elektronik. Teknologi informasi bermakna
menggabungkan bidang teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik
dan bidang informasi seperti data, fakta dan proses. Untuk menerapkan etika TIK
di perlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di
dalam TIK diantaranya adalah :
1.
Tujuan
teknologi informasi : memberikan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah,
menghasilkan kreatifitas, membuat manusia lebih berkarya jika tanpa menggunakan
teknologi informasi dan aktivitasnya.
2.
Prinsip
High–tech–high–touch : jangan memiliki ketergantungan terhadap teknologi
tercanggih tetapi lebih penting adalah meninggkatkan kemampuan aspek “high
touch “ yaitu“manusia”.
3.
Sesuaikan
tenologi informasi terhadap manusia : seharusnya teknologi informasi dapat
mendukung segala aktivitas manusia yang harus menyesuaikan teknologi informasi.
b.
Etika TIK dalam pendidikan
Dunia pendidikan tidak terlepas
dari imbasnya etika dalam penggunaaan TIK karena dalam dunia pendidikan sebagai
lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK sesudah dunia bisnis dan
hiburan.
1.
Dunia
pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral
Isu pokok
etika dan moral dalam dunia pendidikan dititik beratkan karena fungsi dan
tujuan pendidikan adalah untuk mengantarkan manusia menuju peradaban yang lebih
baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang begitu esat memerlukan
sentuhan etika dan moral karena penyalahguanaan teknologi informasi akan
mengakibatkan kerugian yang besar bahkan lebih besar dibandingkan kerugian
materi. Dunia pendidikan harus member contoh yang baik dalam mendidik dan
mensosialisasikan penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta
menghormati HAK.
Dalam
menghadapi akses informasi tantangn yang dihadapi dunia pendidikan perlu pandai
menyaring (memfilter) agar mampu menjamin dan memdapatkan informasi yan
berkualitas. Ada sebuah pemikiran bahwa sebuah penanggulangan dalam isu ini
bahwa dunia pendidikan harus mengemas suatu etika dan moral dalam pembelajaran
atau mata kuliah TIK. Bagaimana kurikulum dikembangkan agar pelajar atau
mahasiswa dapat menyadari bahwa penggunaan TIK dapat memiliki etika danmoral
sehingga tidak terjadi penyalahgunaan TIK.
2.
Sumber
daya manusia
Dunia
pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas berestetika
professional dan malmiliki kemampuan yang handal dalam era informasi ini. Dalam
bebebrapa seminar, kreteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran dalam merekayasa
software: membangun menggunakan , menilai dan melaksanakan sisitem informasi
atau dengan kata l.ain harusmemiliki kemapuan Hard Skill (penguasaan bahasa
pemrograman penguasaan data bes/DBMS atau midlware dan pengetahuan jaringan)
dan softskill (kepemimpinan atau, garis komunikasi metodologi pengembangan
sisten dan kerjasama team).Isu ketiga: Desain dan konten. Dengan kemajuan TIK
kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah. Desain dan konten dapat
mempengaruhi pandangan kita dalam berbagai aktifitas. Oleh karena itu, desain
dan konten informasi harus benar-benar diperhatikan sebab pengguna TIK sangat
beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan lainnya.
(sumber :
http://sahlanpermana.blogspot.com/2010/06/etika-dalam-penggunaan-tik.html
www.google.co.id
diakses jam 21.00 WIB minggu 02-02-2014)
2.3 Etika
Model Penggunaan ICT(Information and Communication Technologies) dalam
pendidikan/pembelajaran
Pendidikan memiliki dimensi yang luas,ICT
dalam pendidikan artinya pemanfaatan ICT itu sendiri dalam kegiatan pendidikan
ditinjau dari sisi program ang harus didesain dan bagaimana desain itu
dimplementasikan.
ICT akan memberikan berbagai manfaat terhadap
pendidikan jika ICT itu dirancang serta digunakan secara baik bagi kegiatan
pendidikan.Menurut pernyataan OECD(on line) dan Ellis et al pada intinya
menjelaskan bahwa ICT memiliki kebaikan dan bisa dimanfaatkan bagi
pendidikan.Namun demikian ICT sendiri tidak akan memberikan dampak yang
signifikan dibandingkan dengan pembelajaran biasa jika penggunaan ICT tersebut
tidak di desain secara baik.
Terdapat beberapa pandangan mengenai model
pemanfaatan ICT (TIK)dalam pendidikan,diantaranya yaitu :
·
Abdulhak,mengklasifikasikan
pemanfaatan ICT dalam 3 jenis,yaitu:
1. ICT sebagai media(alat
bantu) pendidikan.maksudnya hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas
uraian-uraian yang disampaikan guru.
2. ICT sebagai
sumber.Maksudnya ICT sebagai sumber informasi,dalam penggunaannya siswa mencaari
informasi melalui ICT(TIK) berdasarkan bimbingan guru.
3. ICT sebagai sistem
pembelajaran.Maksdunya ICT dirancang sebagai suatu sistem pembelajaran yang
terintegrasi.Fungsi media,sumber juga sistem ataupun prosedur pembelajaran
tertentu tercakup.
(sumber : Rusman,2009.Hal 214-215)
Dari
ketiga jenis pemanfaatan ICT tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan.Tidak
ada suatu keharusan tentang model pemanfaatan mana yang harus diikuti.Bahkan
jika dilihat secara konvensional lebih efisien untuk bagian tertentu sehingga
model pembelajaran konvensional lebih baik digunakan tidaklah perlu memaksakan
penggunaan ICT.Namun ketika kebijakan menentukan untuk mengoptimalkan
penggunaan ICT dalam proses pendidikan,maka agar penerapan ICT dalam pendidikan
dapat optimal diperlukan pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan berbasis ICT
secara baik.
·
Lowther mengemukakan lima level
penggunaan teknologi www dalam pendidikan.Terdapat lima tingkatan penggunaan
web dalam pendidikan yaitu :
1. Level 0 (No web use/tidak
menggunakan web) yaitu tidak menggunakan web sama sekali.
2. Level 1
(Informational/informasi) yaitu menyediakan informasi yang relatif stabil
kepada siswa,isi informasi terdiri atas silabus,jadwal pelajaran/kuliah dan
juga kontak informasi.Informasi jenis ini mudah dibuat oleh instruktur ataupun
asiten,hanya sedikit memerlukan pemeliharaan harian dan hanya mengambil sedikit
ruang.
3. Level 2
(Supplemental/tambahan) yaitu menyediakan informasi isi mata pelajaran kepada
siswa.Isinya meliputi catatan kuliah.Contoh penyajiannya dalam power point yang
disimpan dalam dokumen HTML dan ditempatkan di web untuk direview ulang oleh
siswa.
4. Level 3
(Essential/penting) yaitu siswa tidak bisa menjadi anggota kelas yang aktif
jika tidak mengakses pelajaran di web secara teratur.Pada level ini siswa
memperoleh hampir seluruh informasi pelajaran dari web.
5. Level 4 (Communal/umum)
yaitu pada level ini diadakan pertemuan tatap muka dan online.Informasi isi
pelajaran mungkin disajikan secara online ataupun dikelas secara
langsung.Idealnya siswa bisa mencari dan menemukan banyak isi pelajaran secara
mandiri.
6. Level 5
(Immerse/membenamkan,menutup) yaitu seluruh isi pelajaran dan iteraksi belajar
terjadi secara online.Cara ini tidak sama dengan ide belajar jarak jauh
biasa.Akan tetapi level ini harus dipandang sebagai cara yang sangat canggih.
·
Bonk dalam menguraikan
integrasi web ke dalam pendidikan lebih rinci yaitu kedalam 10 model dalam
artikelnya yang berjudul A Ten Level Web Integration yaitu :
1. Marketing/sillabi
via the web yaitu
pengelola pembelajaran seperti dosen memperkenalkan mata kuliah dan tujuan dari
pembelajaran serta ikhtisar perkuliahan melalui web.
2. Student’s
exploration of web resources yaitu
para guru menggunakan web untuk memperoleh sumber dan produk serta bahan-bahan
perkuliahan dan pengembagan guru melalui web.
3. Student
generated resources published on the web yaitu produk dan bahan yang
diperoleh dari web selanjutnya dikembangkan untuk disajikan dalam
perkuliahan/pembelajaran untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilannya.
4. Courses
resources on the web yaitu dosen mengemas bahan pelajaran melalui
web dan pembelajaran menggunakan Blended e learning lainnya.
5. Re-puprpose
web resources yaitu
dosen mengambil satu mata kuliah yang disajikan secara lengap melalui internet
sebagai model Blended e learning yang dikembangkan.Termasuk perkuliahan
menggunakan web.
6. Substantive
and graded web activities yaitu
peran guru sebagai peserta didik ditunutu untuk lebih banyak menggunakan web
untuk perkuliahan dan pengembangan pembelajarannya,misal:menampilkan hasil
karya tulis melalui web,melalukan diskusi grup di web untuk memenuhi
persyaratan mata kuliah.
7. Courses
activities extending beyond class yaitu guru diwajibkan untuk melakukan kegiatan
diskusi dengan pihak lain di luar.Baik guru lain,para pakar praktisi dan
sebagainya.
8. Web
as alternative delivery system for resident student yaitu web digunakan sebagai sarana untuk
menyebarkan informasi dan upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi
hubungannya dengan profesi guru,dan web dijadikan sebagai sarana penyebaran
informasi untuk khalayak luas khususnya tentang pendidikan.
9. Entire
courses on the web for student located anywhere yaitu program pendidikan yang
ditawarkan melalui web digunakan oleh berbagai kalangan guru diseluruh dunia
dengan menjadikannya sarana pembelajaran khususnya bagi pendidikan guru.
10. Courses
fits within longer programmatic web initiative yaitu para pengembangan
pendidikan guru,baik pemerintah maupun swasta,mengembangkan program pendidikan
guru secara utuh melalui ICT dan menawarkan secara luas kepada semua orang
diseluruh negara.
Dari deskripsi penggunaan web,bisa
disimpulkan begitu luasnya alternatif penggunaan ICT(TIK) dalam
pendidikan.Penggunaan model web mana yang akan diterapkan harus disesuiakan
dengan karakteristik juga kemampuan lembaga pendidikan itu sendiri serta
kemampuan guru bersangkutan.
(sumber : Rusman,2009.Hal 216-219)
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau dalam ICT
adalah salah satu sarana yang dapat memudahkan dalam pencarian informasi serta
memudahkan pula dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam penggunaannya tetap
harus memperhatikan beberapa etika, karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah
kita berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan orang lain
membutuhkan kode etik tertentu.
Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam
penggunaan TIK dalam Pendidikan/Pembelajaran:
1.
Menggunakan fasilitas TIK untuk
melakukan hal yang bermanfaat.
2.
Tidak memasuki sistem informasi
orang lain secara illegal.
3.
Tidak memberikan user ID dan
password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem. Tidak
diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah
sistem.
4.
Tidak mengganggu dan atau merusak
sistem informasi orang lain dengan cara apa pun.
5.
Menggunakan alat pendukung TIK
dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.
6.
Tetap bersikap sopan dan santun
walaupun tidak bertatap muka secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
·
Agus Budiono dkk, 2007. Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Jakarta:
PT Dian Rakyat
·
Hartono, Jogiyanto. Pengenalan
Komputer. Yogyakarta : ANDI.
·
Rusman.2009.Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran,Pedoman
Bagi Guru
·
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa .
2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Comments
Post a Comment