Pengaruh rusaknya jalan lintas timur Sumatera palembang-indralaya terhadap semangat belajar mahasiswa FKIP Sejarah Unsri Indrlaya tahun (2011-2014)
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kuliah adalah masa dimana seorang individu mengalami
fase puncak dalam proses menuntut ilmu yang dimana tidak semua orang dapat
menjalaninya. Setiap individu pasti memiliki impian dalam hidupnya yang ingin
dicapai dan diraihnya. Tak hanya itu, setiap individu juga memimpikan kehidupan
yang layak, serba berkecukupan dan jauh
dari kata kekurangan. Untuk menggapai impian itu, diperlukan pendidikan agar
tidak ketinggalan zaman, dan memiliki “gelar” adalah salah satu syarat untuk
menggapai impian tersebut. Dan pada masa kuliah itu harus kita benar-benar
nikmati dan kita rasakan perjuangannya.
Hidup jauh dari orang tua adalah salah satu resiko
yang harus dihadapi mahasiswa agar bisa kuliah di Universitas Sriwijaya yang
berada di kota Indralaya yang jaraknya sekitar 33 kilometer dari kota
Palembang. Namun, ada pula mahasiswa yang sudah berdomisili di Kota Palembang
dan harus kuliah ke kampus yang berada di kota Indralaya. Perjalanan dari kota
Palembang menuju kota Indralaya melintasi jalan lintas timur Sumatra yang
memakan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan. Namun, akibat keadaan jalan
waktu tempuh bisa bertambah. Makin hari jumlah lubang di jalan raya lintas
timur Sumatra ini makin bertambah, entah lubang kecil yang banyak dan lubang
besar yang dalam sepertinya akan terus bertambah. Dan juga lebar jalan yang
kurang, menyebabkan antrian panjang. Tak jarang ada kendaraan besar (sebangsa
Truk) yang mengalami mogok atau pecah ban dapat menyebabkan kemacetan lalu
lintas yang panjang. Hal ini sering terjadi, baik malam hari ataupun siang
hari.
Sudah ada tindakan dari pemerintah, seperti menambah
ruas jalan untuk pengguna sepeda motor, dan memperbaiki jalan yang berlubang
dengan cara ditambal namun masih kemacetan sering terjadi lagi. Dan
lubang-lubang yang ada di jalan lintas timur ini cukup membahayakan. Tidak
sedikit yang menjadi korban akibat lubang-lubang ini. Entah apakah ini akibat
penanggulangan pemerintah yang salah atau memang sudah ditakdirkan jalan lintas
timur Sumatra bagian selatan ini memiliki kerusakan, tetapi hal ini dapat
meyebabkan kemunduran moral mahasiswa universitas sriwijaya khususnya mahasiswa
FKIP sejarah yang sering terlambat masuk kuliah akibat kemacetan yang terjadi.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang ada
maka permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah pengaruh rusaknya jalan
lintas timur Sumatra yang menghubungkan kota Palembang dan Indralaya terhadap
semangat belajar mahasiswa FKIP Sejarah Universitas Sriwijaya yang berkuliah di
kampus Indralaya.
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswa FKIP Sejarah Universitas
Sriwijaya apakah naik atau menurun akibat rusaknya jalan raya yang menghubungkan
kota Palembang dan Indralaya.
1.4.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini adalah dapat mengetahui tingkat kesulitan yang dihadapi mahasiswa FKIP
sejarah Universitas Sriwijaya yang berdomisili di kota Palembang untuk berkuliah
di kampus Universitas Sriwijaya yang berada di kota Indralaya akibat akses
jalan raya yang rusak parah.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jalan Raya
2.1.1. Pengertian Jalan
Raya
Jalan raya ialah jalan utama
yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar
ini mempunyai ciri-ciri berikut:
·
Digunakan untuk
kendaraan bermotor
·
Digunakan oleh
masyarakat umum
·
Dibiayai oleh
perusahaan negara
·
Penggunaannya diatur
oleh undang-undang pengangkutan.
Di sini harus diingat
bahwa tidak semua jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor itu jalan
raya. Contohnya lintasan-lintasan di daerah perkebunan. Pada dasarnya pembangunan
jalan raya adalah proses pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi pelbagai
rintangan geografi. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan
jembatan dan terowong, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin
melibatkan penebasan hutan). Berbagai jenis mesin pembangun jalan akan
digunakan untuk proses ini. Pada dasarnya pembangunan jalan raya adalah proses
pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi pelbagai rintangan geografi.
Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowong,
bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan
hutan). Berbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.
2.1.2. Jalan Lintas Timur Sumatra
Jalan Raya Lintas Sumatera adalah
sebuah jalan raya yang membentang dari Utara sampai Selatan Pulau Sumatera.
Berawal dari Banda
Aceh, Aceh sampai ke Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampungdengan
total panjang jalan 2.508,5 km. Jalan Raya Lintas Sumatera merupakan bagian
keseluruhan Jaringan Jalan Asia rute
AH25.
Jalan
Raya Lintas Sumatera ini sering disebut sebagai Jalan Lintas Sumatera. Dahulu Jalan
Raya Lintas Sumatera sebenarnya hanya menunjuk kepada jalan raya yang berada di
pesisir timur Pulau Sumatera yang berarti minus bagian jalan raya di pesisir
barat yang melintasi Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Bengkulu.
Saat ini terdapat 4 jalan utama di Pulau Sumatera, yaitu Jalan Raya Lintas
Barat (Jalinbar), Jalan Raya Lintas Tengah (Jalinteng), Jalan Raya Lintas Timur
(Jalintim), dan Jalan Raya Lintas Pantai Timur. Propinsi dilintasi Jalan Raya Lintas Timur antara lain
Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra selatan dan Lampung. Kota-kota yang
dilintasi Jalan Raya Lintas Timur di Bagian Sumatra Selatan antara lain Bayung
Lincir, Sungai Lilin, Betung, Pangkalan Balai, Palembang, Indralaya, Tanjung
Raja, Kayu Agung, Tugu Mulyo dan Pematang Panggang. Jalan Raya
Lintas Sumatera merupakan jalur perhubungan darat yang terpenting di Sumatera. Ini
dikarenakan jalur KA hanya ada di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan
Lampung.
Namun,
banyak ruas jalan di Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung mengalami kerusakan
yang sangat parah walaupun pemerintah telah mengalokasikan banyak dana dalam
beberapa tahun anggaran terakhir. Di beberapa bagian ruas jalan yang
menghubungkan antara Bengkulu dan Lampung juga rawan kejahatan di malam hari
serta longsor bila hujan. Sedangkan di beberapa ruas di Jambi sering
diketemukan binatang liar.
2.2. Pembelajaran
2.2.1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menigkatkan kemampuan seseorang,
baik dalam berpikir, bertindak dan bersikap. Hal ini diperkuat dengan adanya
pendapat dari Trianto (2009:17) bahwa,
“pembelajaran pada hakekatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan
peserta didik (mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan”.
Selanjutnya
Hamalik (2001:57) menyatakan bahwa,“pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
Pembelajaran
pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku ke arah lebih baik. Dalam
interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor
internal yang datang dari individu, maupun faktor eksternal dari
lingkungan ( Mulyasa,2010: 100).
Sedangkan Sagala (2011:61) berpendapat bahwa “pembelajaran
ialah membelajarkan peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan”.
Berdasarkan
pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu
proses interaksi antara pendidik,
peserta didik, dan sumber belajar lainnya yang saling mempengaruhi untuk dapat
menciptakan perubahan tingkah laku sebagai tujuan dari pembelajaran.
2.2.2.
Unsur-unsur Pembelajaran
Ada
banyak unsur-unsur yang dapat menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran.
Unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah peserta didik,
suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan.
Unsur-unsur penunjang
keberhasilan pembelajaran menurut Hamalik (2001:66) yaitu:
Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru:
a.
motivasi membelajarkan siswa
b. kondisi guru siap membelajarkan siswa
Unsur
pembelajaran kongruen dengan unsur belajar
a. motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari
pihak guru serta kemampuan untuk
mendorong motivasi denga berbagai upaya pembelajaran.
b. sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan belajar
c. pengadaan alat-alat bantu
belajar dilakukan oleh guru, siswa sendiri, dan bantuan orangtua.
d. untuk menjamin dan membina suasana belajar
yang efektif, guru dan siswa dapat melakukan beberapa upaya
e. subjek belajar yang berada dalam kondisi
kurang mantap perlu diberikan pembinaan.
2.2.2.
Motivasi Pembelajaran
Menurut
kebanyakan definisi, motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan,
mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.
1.
Menggerakkan
berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak
dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respons-respons
efektif dan kecenderungan mendapat kesenangan.
2.
Motivasi
juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia
menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
3.
Untuk
menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce)
intensitas dan arah dorongandorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
Motivasi
mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan individu. Agar kegiatan
individu memberikan hasil yang efektif, maka perlu adanya motivasi yang kuat
dan untuk itu perlu adanya usaha-usaha untuk membangkitkan motivasi.
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Metode
Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar
pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk
mengumpulkan data. Sebab data yang diperoleh dalam suatu penelitian merupakan
gambaran dari obyek penelitian.Menurut Hadi, penelitian adalah usaha untuk
menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan
metode-metode ilmiah.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1.
Populasi
Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKIP Sejarah Unsri angkatan 2011 sampai
2014 yang kuliah di kampus Indralaya dan pulang ke Palembang.
3.2.2. Sampel
Penelitian
ini merupakan penelitian eksperimen, maka dalam penarikan sampel penelitian
menggunakan teknik pengambilan sampel
cluster random sampling. Pengambilan sampel secara acak sebanyak 5 orang
setiap angkatan.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan
menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diiisi sendiri oleh
responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket yang
diajukan.
Keuntungan dari teknik angket adalah:
· Angket
dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
· Biaya
yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
· Angket
tidak terlalu menggangu respoden karena pengisiannya ditentukan oleh respoden
sendiri sesuai dengan kesedian waktunya.
3.3.2. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan
jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.
Keuntungan wawancara adalah:
·
Wawancara dapat digunakan pada responden yang
tidak bisa membaca dan menulis.
·
Jika ada pertanyaan yang belum dipahami,
pewawancara dapat segera menjelaskannya.
·
Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban
responden denagn mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah
atau gerak-gerik responden.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment